Berani Bermimpi dengan GIGIH
“Commitment leads to action. Action brings your dream closer.”
– Marcia Wieder
Untuk mencapai apa yang kita inginkan, kita harus bermulai dari mimpi. Mimpi berubah menjadi komitmen dan komitmen berubah menjadi suatu aksi. Aksi seperti apakah yang dibutuhkan?
Aksi atau tindakan yang dibutuhkan adalah tindakan yang gigih. Melakukan tindakan yang gigih disini bermakna bahwa kita terus melakukan hal yang kita lakukan meski menghadapi kesulitan atau tantangan.
Selain makna diatas, kata “GIGIH” juga digunakan oleh YABB dalam program yang sedang mereka selenggarakan. Apa makna nama dari program tersebut?
Generasi GIGIH dari Yayasan Anak Bangsa Bisa
Generasi gigih adalah suatu program yang di dibentuk oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa(YABB). YABB adalah organisasi nirbala yang didirikan oleh Gojek. Organisasi ini memiliki misi utama untuk mewujudkan dunia dengan kesejahteraan yang merata.
“According to World Bank by 2030, Indonesia Will have a shortage of 9 million tech talents”– Preparing ICT Skill for Digital Economy; Indonesia within the ASEAN context, World Bank, 2018
YABB merasa tantangan terbesar untuk mencapai visi utama mereka adalah talenta Indonesia. Tantangan itu membuat YABB berinisiatif membentuk suatu program yang bernama “Generasi GIGIH”.
Untuk Siapa?
Program ini ditujukan untuk talenta Indonesia di bidang teknologi yang tidak takut bermimpi tinggi karena setiap mimpi dimulai dengan sebuah perjalanan yang menantang.
Dengan Siapa?
Selama program dijalankan, YABB bekerja sama dengan beberapa partner. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi para peserta dengan sebaik-baiknya. siapa saja partner di program ini?
- Prograte sebagai sarana pembelajaran bahasa pemrograman
- Cakap sebagai sarana pembelajaran bahasa inggris
- XL Future Leader sebagai sarana pengembangan soft skill sepeti kepemimpinan
Webinar Ignite Series
Selama tingkat pemula, peserta diberikan beberapa webinar. Webinar tersebut diisi oleh orang-orang hebat yang ada di Indonesia. Siapa saja mereka?
Getting Ahead by Learning to Unlearns and Relearn
“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn.”– Alvin Toffler
Pada webinar ini, peserta diajarkan untuk melakukan 3 hal dalam belajar yaitu learn, unlearn, dan relearn. Berikut penjelasan singkatnya:
- Learn
Proses mempelajari hal baru yang belum pernah kita pelajari sebelumnya. - Unlearn
Proses untuk melepas informasi yang sudah kita pahami sebelumnya. Proses ini dapat terjadi selama proses learn dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menyediakan ruang untuk informasi baru yang nantinya dihubungkan dengan informasi yang telah kita pahami atau proses relearn.
Proses ini penting dilakukan karena tanpa adanya proses ini maka kita tidak dapat bertumbuh karena proses ini juga membuat kita mau untuk belajar lebih mengenai suatu topik bahasan. Proses ini membuat kita lebih mudah untuk beradaptasi dengan hal baru dan meninggalkan hal lama yang sudah tidak relevan. - Relearn
Proses untuk mengkoneksikan informasi baru yang diterima sebelumnya dengan informasi yang telah kita pahami. Proses ini biasanya terjadi setelah proses unlearn dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki atau menyempurnakan seluruh informasi yang kita miliki. Hal ini berkaitan erat dengan “curiosity” dan “open minds” seseorang akan suatu hal.
Diakhir webinar, Kak Ale menutup webinar dengan kalimat “be resilient”
Jadi apakah kalian salah satu orang yang tertarik untuk melakukan learn, unlearn, dan relearn?
Self Learning 101 for Tech Talent
Kak Opan memberikan beberapa materi kepada peserta. Seperti judul yang diberikan, kak Opan mengajari peserta beberapa tips untuk mereka yang baru terjun terjun di bidang Teknologi. Berikut tips yang diberikan oleh kak Opan selama webinar:
- Pilih minat dan tujuan yang diinginkan dan komitmen dengan minat dan tujuan yang dipilih sebelumnya.
- Pelajari dengan berbagai metode yang ada seperti membaca, mencoba live coding atau mempraktikannya ke dalam sebuah projek. Proses ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berkomitmen.
- Untuk menjaga komitman dapat melakukan freelance.
- Menjadi Effective Engineer
Untuk menjadi Effective Engineer dibutuhkan beberapa hal, yaitu:
- Growth mindset
- Lingkungan kerja yang mendukung kita bertumbuh
- Pekerjaan yang memberikan dampak tinggi untuk pribadi
- Hal-hal yang menuntut kita untuk mempelajari hal baru
- Keinginan untuk membaca code dari developer lainnya atau buku.
Kata menarik dari Kak Opan adalah “mengganti kata tidak menjadi belum”
What to Prepare to be a Change Maker
Sesi terakhir webinar diisi oleh Kevin Aluwi sebagai Co-Founder dan CEO Gojek. Pada sesi ini, Kak Kevin menceritakan kisah ia dan teman-temannya dalam membangun Gojek. Menurut dia bahwa salah satu kunci kesuksesan Gojek adalah para ojek yang terpecaya, bekerja keras, dan memberikan layanan yang baik.
Banyak halangan yang ia dapatkan selama membangun Gojek, seperti investor, mencari talenta, dan mengubah stigma masyarakat akan ojek sendiri. Bahkan pernah terjadi bentrok antara ojek pangkalan dengan driver ojek. Salah satu solusi yang Gojek lakukan untuk halangan tersebut adalah menggunakan talenta dari luar negeri. Maka dari itu, Kak Kevin merasa butuhnya talenta-talenta Indonesia di bidang teknologi.
Meskipun banyak orang yang mengatakan Gojek akan gagal, mereka tetap percaya dan mau menghadapi halangan tersebut. Akhirnya, Gojek pun berhasil dan telah menjadi salah satu hal di kehidupan sehari-hari masyarakat. Keberhasilan tersebut membuat Gojek dapat memberikan dampak yang besar ke masyarakat. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu kebanggan terbesar dari Kak Kevin.
